Perjalanan ini merupakan perjalanan
impian kesebuah surga bawah laut yang sungguh menakjubkan. Bersama dengan
seorang sahabat bernama Cika, kami memakai travel sukawisata.com.
Tanggal 6 Juni 2013, Aku bersama
Cika mulai memburu tiket bus menuju jepara. Kami mulai dari terminal
Pulogadung, damn… disini banyak sekali calo padahal kami sudah masuk ke kios
travel masih juga di calo harganya berbeda dengan apa yang aku konfirmasi di
telepon sebelum kami hunting (Terminal ini memang semraut). Maka kami pun tanpa
berpikir panjang langsung menuju terminal Rawamangun. Alhamdullilah disini
lebih tertib dibandingkan terminal sebelumnya. Kami pun langsung ke kios
penjualan tiket menuju jepara. Tanya – tanya harga maka kami deal membeli 4
tiket Bejeu menuju jepara. Untuk pulang kami ingin merasakan gambling. Bila
masih ada tiket bus maka kami pulang dari jepara tetapi kalo apes yang terpaksa
kami naik kereta dari semarang.
Tanggal 14 Juni 2013 akhirnya tiba
juga. Jam 7 malam bus pun melaju dengan kecepatan sedang menuju jepara. Review
sedikit untuk bus Bejeu, bus ini sangat nyaman dengan tempat duduk yang lega,
selimut, bantal, snack, dan minum. Yang minus dari bus ini adalah toilet yang
sangat kecil dan kurang terawat untuk ukuran bus baru dan juga tempat makan
malam yang seperti warteg berbanding terbalik dengan bus yang megah dan gagah.
Waktu menunjukan pukul 23.25 WIB
tiba – tiba bus berhenti untuk makan malam (What jam segini makan malam). Aku
dan Cika memilih ke toilet dan bertanya pada penduduk setempat. Kami berdua
bertanya kami berada dimana dan masih jauhkah ke Jepara. Si bapak menjawab “ini
masih di indramayu dan masih jauh sampai Jepara. (What?? Sampai jepara jam
berapa nih. Hati mulai ketar ketir). Setelah makan penumpang pun langsung masuk
kedalam bis dan berangkat kembali tapi tak berapa lama terjadi kemacetan dan
yang parah tiba – tiba bus berhenti hanya untuk sekedar menunggu bus Bejeu
lainnya. Damn.. kami sedang dikejar waktu bis malah bersantai – santai kontan
aku dan cika mulai panik. Ditambah kabar dari seorang teman yang mengatakan Semarang
menuju Jepara memerlukan waktu 2,5 jam sedangkan kami masih di indramayu. 15
menit yang menyiksa kami harus menunggu padahal jalan di depan kami sangat
sepi. Pukul 00.50 WIB perjalanan dimulai kembali, aku tak bisa tidur karena
panik dan tak terbiasa dengan jalan darat yang jauh.
Pukul 07.35 WIB kami sudah tiba di
tugu selamat datang jepara disambut sang mentari yang mucul dengan malu – malu.
Akhirnya kami sampai di pertigaan jalan menuju dermaga Kartini jam 9. Rencana
mau jalan aku dan Cika tetapi tidak enak juga dengan pasutri muda yang membawa
koper. Akhirnya kami memutuskan naik becak menuju dermaga. Sampai dermaga kami
menunggu lama sekali membuatku mati gaya karena bosan. Ternyata pemberangkatan
ditunda karena kapal tidak bisa berlayar. Ombak sedang meninggi jadi kapal yang
dari Karimun belum bisa berangkat menuju pelabuhan Kartini. Jam 12.15 WIB Kapal
dari Karimun baru bersandar di dermaga Kartini. Jam 12.30 WIB Kami baru
berangkat menuju Karimun. Kami menggunakan Kapal Express Bahari dengan waktu
tempuh 2 jam perjalanan. Selama dalam perjalanan alhamdullilah dipasangkan film
Fast Furious 6 sehingga aku tidak bosan. Jam 14.30 WIB akhirnya kami sampai..
|
Teman gokil ngebolang |
Finally kami melihat keindahan ini subhannallah indah sekali begitu sangat
jernih dan kami disambut dengan ikan kecil – kecil di dekat dermaga. Tanpa
pikir panjang dan bergerak cepat kami sampai penginapan langsung ganti baju dan
melanjutkan perjalanan kami menuju Pulau Menjangan Kecil.
Dalam perjalanan menuju Pulau
Menjangan Kecil kami disuguhkan makan siang. Maka kami pun makan di atas perahu
kecil ini. Sungguh berbeda rasanya. Dalam perjalanan aku bertanya pada guide
kami untuk beberapa spot karena aku ingin mengejar sunrise dan sunset yang
berbeda di sini. Aku berhasil melakukan survey sebelumnya yang mengatakan
sunrise yang bagus ada di Bukit Gajah sehingga kami harus trekking terlebih
dahulu. Tapi menurut mereka disana masih banyak hewan buas seperti ular. Oh my
good ular no way. Sehingga iya memberikan sedikit gambaran dan rencana untuk
kami lakukan di hari ketiga karena hari itu kami bebas dari kegiatan.
Tak
berapa lama kami pun sampai di Pulau Menjangan Kecil dan lanjut untuk snorkeling.
Selama snorkeling aku hanya menggunakan pelampung dan kacamata renang minus.
Aku tidak menggunakan snorkel karena snorkel sudah terpasang dengan Googlenya.
Alhasil membuatku agak sedikit takut untuk turun tetapi aku paksakan. Masa sudah
sampai sejauh ini aku tidak snorkeling ucapku dalam hati. Dan akhirnya aku
berenang ke laut. Sungguh indah walau napas sedikit susah. Matahari mulai turun
sehingga kami harus segera kembali naik kapal dan melanjutkan perjalanan ke
Pulau Ujung Gelam. Matahari mulai kembali ke peraduaannya ketika kami sampai
Pulau Tanjung Gelam. Disini kami hanya sebentar karena waktu tak memihak kami. Setelah
matahari telah sempurna terbenam kami melanjutkan perjalanan menuju penginapan.
|
Me and sunset at Tanjung Gelam |
Malam
ini kami tak dapat makan malam karena tadi siang kami dapat makan yang
seharusnya untuk makan malam. Jadi kami meluncur menuju Alun – alun Jepara. Wow
disini banyak makanan sehingga kami bingung dan akhirnya memutuskan makan
seafood yang paling ramai. Karena ramai, pesanan kami terambil oleh pesanan
orang lain yang membuat banyak pelanggan complain dengan pemilik warung maklum
pemilik sudah tua. 2 jam pun berlalu akhirnya pesanan kami datang juga. Ingin
rasanya tidak mengambil orderan ini tapi apa mau dikata. Mau marah juga
sudah tidak ada tenaga. Akhirnya kami semua yang sejak tadi sudah menunggu
dengan perut keroncongan, kami makan malam di hamparan rumput ditemanin bintang
– bintang dilangit dengan lahap. Dari mulai memesan dengan ramai pengunjung
hingga selesai makan dengan sepi sunyi. Ngga lagi – lagi deh makan disitu.
Sebenarnya ada tempat makan yang enak untuk seafood cuma kurang ramai karena
seperti bukan dagang seafood. Warungnya terletak di pinggir lapangan dekat
dengan warung seafood yang kami jajaki hari ini. Damn..
Hari kedua dimulai dengan cuaca
mendung damn. Alhamdullilah jam 8 hujan sudah reda. Kami pun akhirnya berangkat
menuju Pulau Tengah. Disini aku sangat suka sekali. Air laut yang terkena
matahari seperti butiran berlian di hamparan pasir sungguh cantik. Tak berapa
lama gerimis pun turun dan awan mendadak menjadi gelap. Berlian yang tadi
berubah menjadi seperti tentara – tentara kecil di mataku. Wow cuaca berubah
secepat itu dan pandanganku seperti ilusi.
Akhirnya kami sampai di Pulau tengah
dan turun di spot yang ditentukan dengan cuaca gerimis.Akhirnya kami pun turun
dan sungguh indah spot disini. Tak lama kami pun pindah spot di Pulau Kecil.
Disini tak kalah bagusnya. Sangat pas bila Karimun Jawa di sebut surga bawah
laut. Aku sangat senang melayang – layang di atas air hilir mudik untuk
mengejar kawanan ikan yang sangat cantik. Aku ingin sekali foto bersama ikan –
ikan yang mengerumini tapi malah ngga bisa. Huhuhu… Sedih. Tapi tempat ini
sangat bagus banyak sekali ikan – ikan yang cantik.
|
Me in underwater paradise |
|
Sorry crop *red |
|
Ikan - ikan yang cantik |
|
Terumbu karang yang indah |
Kami
pun makan siang di Pulau Tengah. Disini sangat indah dengan ragam warna air
laut. Disini aku mencoba berenang tanpa pakai kacamata dan pelampung alhasil
mataku perih karena terlalu asin airnya. Disini kami disuguhkan ikan bakar
langsung dari laut. Sungguh sangat nikmat makanan disini memang berbeda
rasanya. Makan di atas hamparan rumput dan pohon kelapa dengan nasi, ikan
bakar, kangkung, dan sambal. Hmm yummy.
|
Turun dari kapal untuk makan siang |
|
Anak ilang sibuk foto dan main pasir di pantai |
|
Makan siang yang nikmat |
|
Aku dan gradasi warna air laut yang cantik |
|
Anak ilang meratapi nasib. wkwk |
|
Bebas lepas dengan segala keceriaan |
|
Dikerjain dengan disuruh lompat. Keceriaan yang tak terlupakan |
Setelah makan siang yang sangat enak
kami melanjutkan menuju spot selanjutkan ke Pulau Menjangan Besar. Sebelum kami
menuju Pulau Menjangan Besar kami melalui Pulau Gosong tapi ini sudah tak nampak karena sudah terabrasi. Akhirnya kami pun sampai di
Pulau Menjangan Besar disini yang sangat keren. Aku berfoto dengan ikan balon
dan penyu tetapi tak bisa masuk kolam hiu karena tidak dianjurkan untukku dan
Cika. Huhuhu..
Lalu kami pun melanjutkan perjalanan
ke Jembatan Elizabet. Wow disini sudah banyak orang. Tapi memang bagus disini
tapi lebih bagus hari kemarin cakrawalanya. Lalu kami pun pulang dan kembali ke
penginapan. Makan malam kali ini disediakan dan kami pun tetap saja berjalan –
jalan ke Alun – alun karena kami ingin bertemu dengan yang lainnya merencanakan
perjalanan kami besok. Dan rencananya sudah diputuskan jam 5 pagi sudah siap
untuk mengejar sunrise di Nirwana Resort, Joko Tou melihat bangkai paus yang besar
dan landscape setengah pulau Karimun Besar dari sana, Air Terjun Pongkar disini
wisata religi, Bukit Cinta, Landasan Udara Dewa Daru, Pelabuhan, Trekking
Mangrove, Rumah Adat Bugis, Trekking Adventure.
|
Sunset |
|
Me and sunset |
|
Foto yang paling aku suka |
|
sunset at hidden paradise. I miss that moment |
|
Kapal merapat di jembatan elizabeth |
|
Sunset at Jembatan Elizabeth |
Hari ketiga, Kami semua sudah bangun
jam 5 pagi tetapi cuaca tak mendukung. Hujannnn tetapi alhamdullilah jam 8
hujan pun berhenti dan kami melanjutkan perjalanan darat yang pertama kami tuju
adalah tempat terjauh yaitu Trekking Adventure. Tempat ini sungguh indah dan
belum terjamah, masih sepi dan asri. Dalam perjalanan tiba – tiba aku terjatuh
membuat tumitku terluka. Membutuhkan 2-3 minggu untuk recovery dan membuatku
tak bisa menggunakan sepatu. Huhuhu.
Setelah dari sana kami melanjutkan
Trekking mangrove walau hanya diluarnya saja. Dan melanjutkan kembali
perjalanan melewati Landasan Udara Dewa Daru. Kami sedang mengejar waktu agar
tak tertinggal kapal tetapi musibah menimpa kami. Mobil yang kami sewa mogok
karena kanvas remnya habis dan mengeluarkan bau tak sedap. Alhamdullilah sebuah
truk pengangkut pasir lewat dan si bapak pemilik mobil meminta tumpangan
untuk kami. Disini yang aku saluti dari tempat ini. Meski tempat ini sangat
luas tetapi dari ujung ke ujung penduduknya saling kenal layaknya satu desa
yang berdekatan.
Kami pun harus mengatakan say good
bye untuk Underwater Paradise Karimun Jawa jam 15.00 WIB menggunakan Kapal
Express Bahari dan kami di sapa oleh beberapa cumi – cumi laut yang transparan.
Sedih pengen kesana lagi.
|
Aku dan pohon kembar |
Jam 5 kami sampai di Dermaga Kartini
dan langsung menuju terminal Jepara. Alhamdullilah kami dapat bus meski itu PO.
Shantika bukan Bejeu. Sedikit Review untuk PO. Nusantara. Meski bangku disini
tak seluas Bejeu tapi tetap nyaman. Plus Tempat makan malam PO. Nusantara sangat
modern dan bagus, Toilet terawat dan bersih, juga terdapat selimut. Minus no
snack air mineral, dan bantal. Dan yang aku salut dari PO ini ketika ada seorang
penumpang yang tiba – tiba duduk di bangku belakangku merokok, Cika pun menegur
sang bapak tapi tak di gubris hingga akhirnya sang kernet menegur sang Bapak
dan mempersilahkannya merokok di depan bus dan langsung menyemprotkan pengharum
sehingga napas kami kembali lega.
Sekian cerita dan review untuk
Underwater Paradise Karimun Jawa. Sungguh sangat menyenangkan dan indah.
Membuat aku ingin kembali lagi kesana suatu hari nanti.