Senin, 20 Januari 2014

HYPOTHERMIA dan TERKILIR

Judulnya seram yah? Maaf yah kawan bukan maksud menakuti atau bagaimana saya hanya ingin berbagi pengetahuan yang pernah saya alami dan cara penangannanya. Hypothermia dan terkilir merupakan resiko terbesar dalam kegiatan pendakian. Kenapa saya mengangkat wacana tersebut kenapa bukan resiko yang lainnya. Jawabannya karena saya pernah mengalami kedua hal tersebut.

Hypothermia adalah penurunan suhu tubuh dari suhu normal. Suhu normal tubuh manusia pada umumnya berkisar 36-37 derajat celcius. Gejala saya mulai terserah Hypothermia adalah merasa pusing, kehilangan fokus waktu berjalan, kedinginan, menggigil, dan sulit berucap.

Cara mengatasi Hypothermia sebagai berikut :
1. Ganti pakaian penderita yang terkena hypo apabila pakaiannya basah. (dulu aku menolak karena malu)
2. Pakaikan emergency blanket (ini adalah barang yang harus dibawa setiap pendaki).
3. Selimuti dengan Sleeping Bag (aku diselimuti 2 sleeping bag).
4. Tempatkan botol yang berisi air panas di dekat tangan, kaki dan leher (karena air yang dibawa sedikit hanya bisa ditempatkan dikakiku)
5. Minumkan air hangat, susu jahe, teh dll untuk menghangatkan badannya. (dulu bukan hanya teh manis yang aku minum tanganku pun harus masuk kedalam air panas dan memegang trangia panas untuk mengembalikan suhu tubuh karena tanganku rasanya membeku).
6. Jangan biarkan penderita tertidur dan selalu ajak bicara. Karena ketika penderita tertidur akan semakin menurunkan panas tubuhnya dan akan sangat bahaya bagi penderita.
7. Gosok - gosokkan kulit teman yang sehat kepada penderita (skin to skin)
8. Selalu berdoa meminta pertolongan Allah.

Hal diatas adalah cara penanganan yang teman - temanku lakukan disaat aku menderita hypothermia di Pangrango.

Cara mencegah Hypothermia yang mulai aku aplikasikan dalam pendakian Mahameru :
1. Makan nasi sebagai sumber kalori. (bisa diganti dengan roti, kentang, dan sumber kalori lainnya).
2. Ketika kedinginan menerpa tidak menggunakan jaket secara langsung tetapi mulai aklimatisasi (suatu upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari suatu organisme terhadap suatu lingkungan baru yang dimasukinya). Saya mulai merasakan dinginnya terlebih dahulu apabila tidak kuat saya memakai jaket polar apabila hal tersebut masih tidak kuat baru saya menggunakan jaket outer.
3. Minum air putih secara berkala.
4. Makan makanan manis seperti madu, coklat, roti, dll guna mengganti kalori yang telah terbakar dalam perjalanan.
5. Istirahat tidak terlalu lama. Karena ketika beristirahat terlalu lama maka badan yang panas menjadi dingin kembali dan itu lebih beresiko terserang Hypothermia dan terkilir. Kenapa terkilir karena otot yang tadinya panas menjadi dingin kembali dan itu membutuhkan pemanasan kembali. Apabila langsung jalan otot yang tadinya sedang beristirahat langsung kaget. Dan ini yang menjadi seseorang terkilir karena otot kaget dan trauma. Usahakan mempunyai manajemen jalan yang baik contoh dalam 1 jam perjalanan mendaki hanya boleh paling lama beristirahat 10 menit. Jalan yang baik pun dilakukan secara berirama meski pelan tapi konsisten bukan dengan terburu - buru tapi menghabiskan tenaga yang banyak dan berhenti terlalu lama. Usahakan bila beristirahat jangan duduk dan menekuk lutut. Karena ketika duduk beban carrier yang kita bawa akan semakin berat ketika duduk dan berdiri kembali. Berbeda apabila kita beristirahat sebentar dan bersandar pada pohon, batu, dll.

Terkilir adalah cedera berupa peregangan atau robekan pada otot, tendon (jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang) atau ligamen (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang lainnya).

Waktu di Pangrango saya terkilir dibagian mata kaki. Cara penanganannya waktu tersebut adalah :
1. Mengolesi dan memijat bagian yang sakit dengan counterpain, sun cream, kompres dingin, dll.
2. Meregangkan otot mata kaki dengan memutar -mutarkan kaki.

Cara mencegah Terkilir yang saya aplikasikan dalam pendakian Mahameru :
1. Melakukan olah raga guna persiapan fisik sebelum pendakian.
2. Melakukan pemanasan sebelum melakukan pendakian.
3. Memakai pelindung atau pembalut elastis saat melakukan pendakian.

Ketika melakukan pendakian Mahameru itu berselang 1 bulan ketika aku mengalami terkilir di Pangrano dan aku jalan dengan kaki yang masih agak sakit tapi alhamdullilah kakiku dapat berjalan dengan baik dengan bantuan support ankle. Terkilir yang aku rasakan baru sembuh seperti semula membutuhkan waktu 2-3 bulan. Jadi saya sarankan untuk selalu memakai support (pelindung atau pembalut elastis) dibagian - bagian vital untuk meminimalisir resiko terkilir. Saya memakai di mata kaki dan dengkul untuk mencegah cidera pada saat pendakian.

Kamis, 09 Januari 2014

My first business trip at once my first solo travelling

          Ini pertama kalinya aku melakukan perjalanan dinas. Apa yang aku bawa, apa yang aku harus siapkan. mulai bingung sebenarnya. Hingga terkumpul semua barang - barang yang diperlukan. Packing dimulai, ini sebenarnya mau perjalanan dinas apa mucuk yah? wkwkwkwk. entahlah yang pasti aku hanya tertawa sendiri dengan barang bawaanku.

Tanggal 28 November 2013

          Jam 2 dini hari pagi aku berangkat menuju Bandara International Soekarno Hatta. Aku terbang menggunakan first flight karena jam 8 WITA aku harus trainning di Hotel Arya Duta Makassar. Jam 4 pagi pesawat mulai take off sesuai jadwal. Dari ketinggian diatas 3.000 mdpl aku melihat banyak awan - awan dan aku melihat semburat warna jingga dari kejauhan. "Sunrise" teriakku dalam hati. dan sesekali aku melihat puncak gunung di kejauhan berdiri kokoh berselimut awan. Ingin rasanya aku berada di puncak gunung tersebut untuk bisa melihat sunrise dan berdiri di atas negeri awan. Aku berjanji suatu saat aku akan kembali ke tempat impianku sambil menikmati keindahan sunrise dan alam yang luar biasa indah. Subhanallah... baru satu bulan yang lalu aku berada disana sekarang aku sudah merindukan Mahameru.
Bandara Sultan Hasanuddin
          Jam 07.25 WITA aku tiba di Bandara Sultan Hasanuddin. Wow bandara Sultan Hasanuddin sangat dekat dengan pegunungan membuatku semakin takjub dengan tempat ini. Tapi aku tak bisa berlama - lama untuk memandangi keindahan ciptaan Allah SWT. Menurut cerita teman aku tak boleh naik taksi lain selain Bosowa karena nanti malah di putar - putar tak tahu arah. Itu membuatku takut sebelum perjalanan ini dimulai. "Okey aku harus berani" ucapku dalam hati, aku naik taksi Bosowa sesuai saran teman dan mengaktifkan GPS di ponselku. Perjalanan dari Bandara Sultan Hasanuddin sampai Hotel Arya Duta Makassar itu sangat jauh tapi bisa di tempuh dalam 30 menit karena disini tidak semacet Jakarta.

Pegelaran music di Lobby Hotel (Sebelah kiri) dan Alat - alat music khas Makassar (Sebelah kanan) 

          Pukul 12.30 WITA aku mulai checkin hotel dibelakang hotel Arya Duta yaitu Hotel Asyra. Hotel ini terbilang baru tetapi apa yang aku dapatkan, tempat ini sangat nightmare untukku. Salah satu liftnya tidak beroperasi dan ketika sampai di lantai 3 tiba - tiba lift terbuka sendiri tetapi setengah pintu dan aku menggantung diatas permukaan lantai. Wow mana aku sendiri dalam lift tersebut. Aku mulai panik dan alhamdullilah para karyawan yang berada di luar lift menutupnya.
          Sampailah aku dilantai 5. Waktu booking aku meminta kamar di tengah tidak dipojokan. Tapi apa yang aku dapat, aku malah dapat kamar dipojokkan. "Okey no problem" aku mulai mencoba masuk ke kamar dan apa yang aku dapat pintunya susah terbuka. Card sudah aku tempel berkali - kali dan pengunjung samping kamarku pun ikut membantu tapi tak kunjung terbuka pintunya. Akhirnya mulai kesal aku pun mendorong dan menendang pintu tersebut. Benar saja pintu tersebut baru terbuka karena masih baru jadi lengket. Kenapa tidak pindah? Hotel - hotel di Makassar itu cepat penuh apalagi karena acara yang aku jalani ini hotel di Makassar penuh semua. Tadinya harga kamar Hotel Arya Duta Rp. 700.000 menjadi Rp. 3.000.000/ kamar. Wow funtastic, luar biasa. Tapi yah sudahlah, aku pun disini hanya semalam. Bila aku lebih dari semalam mungkin aku lebih memilih tidur dipantai.
          Akhirnya acara kantor pun selesai, meski matahari sudah terbenam aku berjalan - jalan ditemani seorang teman yang aku kenal diacara tersebut. Kami berjalan - jalan sekitaran Somba Opu dan mencoba makan pisang Epe. Dan tengah malam aku kembali ke hotel bersama April temanku. Akhirnya dia bersedia menginap denganku karena di hotel, dia sendiri dan jauh dari pantai. Ada yang menarik dari semuanya ini.













          Kami naik lift ditemani seorang karyawan hotel. Tombol lantai 5 pun telah di tekan tapi lift tak juga bergerak naik dan apa yang terjadi. Si Karyawan hotel mengedor pintu  lift dan berkata "Naik woy" dan dari atas terdengar suara "Iya sebentar". "What?? liftnya canggih ada suara orangnya." Ucapku dalam hati dan April hanya berani melirikku sambil memegang lenganku. Akhirnya kami sampai di lantai 5 dan itu membuat kami tak tahan ingin tertawa karena takjub dengan liftnya. Jadi selama ini lift tersebut dioperasikan dengan tenaga manusia bukan mesin.

Tanggal 29 November 2013

          Jam 8 WITA aku telah di jemput untuk balik ke bandara Sultan Hasanuddin. Rencanaku untuk melihat sunrise di pinggir pantai gagal karena aku tidak bisa tidur semalaman. Beruntung ada yang menemaniku bergadang meski lewat telepon. Terima kasih semuanya sudah membantuku, mohon maaf apabila ada salah kata dan perbuatan. Pengalaman pertama ini membuatku takut tapi aku tidak kapok untuk bersolo travelling lagi. Bandara Sultan Hasanuddin adalah bandara yang membuatku rindu untuk bisa kesana lagi.

Teman perjalanan

Menggapai Impian di Atap Pulau Jawa Edisi Sumpah Pemuda 2013

          "Kemana kita? Mahameru. Yipie.." Teriakku dalam hati. Akhirnya aku dapat berpijak di salah satu tempat impianku. MAHAMERU merupakan salah satu gunung yang ingin aku singgahi sebelum aku mengenal dunia hikking. Tapi ada yang terasa sangat spesial dari pendakianku kali ini.Apa itu? 28 Oktober. Ada apa dengan tanggal tersebut? Tanggal tersebut merupakan hari sumpah pemuda. Okey let's go.

Tanggal 25 Oktober 2013

          Personil dari Jakarta terdiri dari Buya (Indra), Uya (Ririn), Keket (Aku), Cimen (Cika), Soleh (Solehah), Ncuy (Surya), Mbah (Ardian), Azzam, Rommy, Bang Japran (Sakti), dan Pakde (Arief). Kereta kami jalan tepat waktu meski Aku dan Cimen hampir terlambat. Jadwal kereta Matarmaja jam 13.40 WIB sampai St. Malang Jam 06.54 WIB. Alhamdullilah kereta yang kami naiki tidak banyak hambatan. 17 - 18 Jam dalam kereta itu penuh cerita, bisa panjang bila diceritakan dalam tulisan kali ini. Hehe :)


Tanggal 26 Oktober 2013

                 Setelah turun kami langsung keluar dari stasiun dan bertemu dengan teman - teman dari Bandung, Jogja, dan Pekanbaru. Langsung kami menuju Desa Tumpang menggunakan angkot yang telah kami sewa. Sesampainya kami di Pasar Tumpang sebagian bersih - bersih sebagian melengkapi logistik. Pasar Tumpang merupakan tempat terakhir untuk bisa melengkapi logistik para pendaki karena di Ranupani tidak ada pasar, alfamart dan indomaret. Apabila para pendaki belum membuat surat keterangan sehat tak perlu khawatir di Pasar Tumpang terdapat puskesmas untuk membuat surat tersebut.
          Kami pun melanjutkan perjalanan dari Pasar Tumpang hingga pertigaan semeru - bromo menggunakan truk milik pak Rus. (Keluarga pak Rus dan Mba Nur sangat welcome kepada para pendaki. Rumahnya seperti basecamp para pendaki yang akan mendaki gunung Semeru. Dirumah mereka kami serasa berada di rumah sendiri dan keluarga sendiri. Terima kasih Pak Rus dan Mba Nur semoga dilain kesempatan kami bisa bertemu kembali.)
CP untuk menyewa Truk sampai desa Ranupani
            Kenapa sampai pertigaan? Kenapa tidak sampai Ranupani? Kami semua tidak bisa sampai Ranupani karena terdapat perbaikan jalan yang memaksa kami harus berjalan sepanjang 2 Km dari Pertigaan hingga Portal. Sesampainya di portal kami telah disambut oleh tukang ojek yang siap mengantar kami sampai Resort Ranupani. Tarif ojek Rp. 15.000 sekali jalan. Menurutku itu murah karena perjalanan dari portal sampai Resort sangat panjang entah berapa kilometer.
Dari tempat ini kami berjalan hingga portal
Ini jalan yang diperbaiki sepanjang 2KM
Beberapa pekerja sedang sibuk memperbaiki jalanan
             Jam menunjukkan pukul 13.30 WIB dan akhirnya kami sampai di Resort Ranupani untuk melakukan pendaftaran, makan, solat, foto - foto, dll. Tepat pukul 15.00 WIB kami mulai melakukan pendakian. Estimasi pendakian Ranupani - Ranukumbolo 4-5 jam dengan track landai naik - turun.
Track dari start hingga pos 2
                 Di pos Watu Rejeng aku mulai kedinginan sementara yang lain masih beristirahat aku melanjutkan perjalanan karena aku takut terserah hypothermia seperti pengalamanku di Pangrango. Aku tak ingin menyusahkan siapa pun. Alhamdullilah aku sampai di Ranukumbolo pukul 18.45 WIB. Disini kami ngecamp.

Tanggal 27 Oktober 2013

              Pagi ranukumbolo. Tempat ini sangat indah. Meski mendung, tempat ini tak hilang pesonanya. Kami bersantai menikmati keindahan ranukumbolo. Jam 9 pagi kami mulai mendaki menuju Kalimati. tempat pertama yang kami lalui adalah Tanjakan Cinta. Disini ada sebuah mitos entah kalian percaya atau tidak "Bagi siapa pun yang menapaki Tanjakan Cinta tanpa menoleh dan berhenti maka hajat cinta orang tersebut akan terkabul." Tapi aku orang yang tak percaya padahal tersebut. Bila ditanya aku mencoba mitos itu? jawabannya tidak karena aku bukan orang yang kuat menanjak.
Upacara untuk liput Metro TV
Keindahan Rakum
                Setelah melewati Tanjakan Cinta kami disuguhkan oleh Oro - oro ombo. Padang lavender yang sangat luas. Sayang aku kemari bukan musim berbunga. Bila sedang musim berbunga maka padang tersebut menjadi warna ungu. Tibalah kami semua di Cemoro Kandang untuk beristirahat sejenak. Pemandangan disini subhannallah sungguh sangat indah. Tempat ini menghipnotisku, rasanya tak ingin aku beranjak dari sana. Langit yang biru, hijaunya berbukitan, dan semilir angin yang membuatku ingin lebih lama berada disana.
Tanjakan Cinta
Oro - oro ombo
View dari cemoro kandang yang menghipnotisku
                Tapi aku harus menampik keinginanku tersebut dan melanjutkan perjalanan menuju Kalimati dan Mahameru. Alhamdullilah kami semua sampai di Kalimati pukul 13.00 WIB. Segera kami mendirikan tenda dan memasak makanan. Disini terdapat sumber air tapi lumayan jauh dari Kalimati camping site hingga sumber mani membutuhkan 1 jam perjalanan bolak balik.
Track dari cemoro kandang menuju kalimati
         Selepas solat Maghrib kami semua mulai tidur untuk mempersiapkan tenaga untuk mendaki Mahameru. (Note : Bagi pendaki disarankan untuk tidur karena membutuhkan tenaga extra untuk bisa mendaki kembali meski tidur hanya minimal 1 jam itu dapat memulihkan tenaga). Jam 10 malam kami semua mulai bangun dan memasak makanan untuk mengisi bahan bakar kami. (Note : Jangan pernah meremehkan makan malam sebelum mendaki puncak Mahameru karena sangat berbahaya. Ketika orang tersebut kehilangan banyak kalori ketika mendaki dapat menurunkan suhu badan para pendaki yang mengakibatkan orang tersebut terserang Hypothermia).
              Pukul 23.30 WIB aku bersama cimen, mbah, dan ncuy mulai mendaki sedangkan yang lainnya telah mendaki 30 menit sebelumnya. Kalimati - Mahameru membutuhkan waktu kira - kira 7-8 jam.

Tanggal 28 Oktober 2013

             Alhamdullilah kami sampai di Arcopodo pukul 00.30 wib. Track dari kalimati - Arcopodo menanjak terus. bila kita ngecamp di Arcopodo sampai Mahameru tinggal 3-4 jam lagi begitu yang aku baca dari beberapa review. Mulai Arcopodo sampai Kelik track terus menanjak. Disini aku merasa sangat dekat dengan bintang dan bulan. Angin disini sangat kencang seperti suara gemuru pesawat lewat
              Kelik - Puncak Semeru jalanan menanjak dengan track berpasir yang sangat licin. Disini apabila kita menanjak satu langkah akan turun 3 langkah. Pikirku kapan sampainya kalo seperti itu. Meski cuma 1 KM tapi track ini membuat PHP berat. Aku berkali - kali terjatuh dan aku terus berusaha bangkit. Yang pasti disini tekad yang harus kalian refresh terus - menerus untuk bisa mencapai Mahameru. Betul kata seorang teman "Mendaki mahameru 70% mental 30% fisik". Hanya tekad dan semangat yang membawaku bisa menggapai Mahameru. (Note : untuk bisa mendaki di track berpasir ada triknya kawan. Kalian harus menapaki bekas jejak pendaki lain karena jejak tersebut lebih kuat untuk jadi pijakan. Disarankan untuk tidak mendaki di bebatuan karena bebatuan di track ini sangat licin dan mudah longsor).
Berkali - kali aku terjatuh. Ini track pasir menuju puncak
Track berpasir disertai batu - batu yang mudah longsor
            Akhirnya kami ikut upacara yang diadakan Metro TV di puncak Mahameru. Pengalaman langkah yang subhanallah membuat aku kedinginan. Disini sangat indah meski tertutup kabut. Jam 8 pagi aku sampai di puncak semeru dan hanya 30 menit aku mampu bertahan. Lalu kami turun ber ski pasir. Disini bagian yang sangat menyenangkan meski aku terjatuh berkali - kali tetap aku merindukannya. Akhirnya aku bisa bertemu dengan sahabatku Cimen yang gagal muncak di tengah perjalanan. Sabar yah kawan next time kita akan kesana dan aku akan bersamamu hingga puncak Mahameru nanti dan janji kita akan tetap berlaku.
Puncak Mahameru untukmu sob
           Sampailah kami dibawah track berpasir, kami semua beristirahat sambil menunggu yang lainnya selesai turun. Dan disini musibah itu terjadi. Semua pendaki telah turun semua, menyisakan 4 kawan kami dari pekanbaru. Salah satu dari mereka salah jalan dan di tolong dengan yang lainnya tetapi yang menolong malah terjatuh ke blank 75. Damn itu adalah jurang dengan jurang 75 meter dan itu adalah jalur aliran lava. Kami mulai teriak memanggil nama Boni tapi tak ada jawaban darinya. Disini adalah yang terpenting STOP (Stop, Thinking, Observe, Planning). Setelah tanya - tanya pada pendaki lain mereka menyarankan untuk turun ke bawah dan minta bantuan team SAR. Lehah, Mbah, Cimen, Aku, Ncuy dan Fitrah pun berdiskusi. Kami memutuskan si Mbah turun ke bawah untuk mengecek apakah Boni telah sampai atau belum, bila belum dia yang menghubungi team SAR.
           Sementara si Mbah turun kami semua menunggu mungkin Boni kembali dari atas dan mencoba menenangkan Bunga. Hampir jam 10 pagi kami masih di kelik, kami pun memutuskan untuk membawa ketiga teman dari Pekanbaru ini sampai Arcopodo karena sangat berbahaya menunggu di Kelik dikhawatirkan wedhus gembel jongring saloka turun. Mbah tak kunjung datang memberi kabar. Sementara Bunga mulai kedinginan dan bodohnya aku semua survival kit ada di dalam carrierku yang dibawa turun si Mbah.
              Jam 11 pun tiba aku meminta Solehah dan Fitrah untuk turun mencari tahu kondisi yang ada. Aku, Cimen, Ncuy dan ketiga teman kami menunggu disini. Kenapa tidak turun? Bunga merasa sangat bersalah pada Boni karena menolongnya dan dia tak mau kami bawa turun. Satu - satunya jalan dia harus mendengar kabar Boni terlebih dahulu. Aku memberi waktu Solehah dan Fitrah 1 jam. Bila dalam 1 Jam tak ada teman lain yang mengabari kami ke atas kami akan memaksa Bunga turun. Setengah jam kemudian pertolongan datang, Pakde dan Bang Japran membawa kabar bahwa Boni selamat sampai bawah meski dia mengalami robek - robek dicelananya. Ternyata dari Blank 75 dengan mengikuti jalur lava maka akan turun di sumber mani. Alhamdullilah semuanya selamat.
              Dalam perjalanan menuju camp site aku merasa ada yang aneh, tenagaku seperti tidak ada, sangat lemas, dan jalan pun mulai tak terkontrol. Sesampainya di camp site aku bersih - bersih dan mengganti bajuku yang basah semua. Damn.. sesuatu terjadi, ini bukan hal yang aku inginkan dan ini hal yang tak pernah aku duga sebelumnya. Aku mendapatkan menstruasi, beruntung temanku membawa peralatan untuk ini. Jam 4 sore yang lainnya menuju kalimati sedangkan aku, cimen, mbah, uya, buya, soleh, dan ncuy berangkat jam 5 sore. Jam 7 malam kami sampai di Ranukumbolo, target awal kami langsung menuju Ranupani tapi karena kondisi yang tak memungkinkan kami kembali membuat tenda di Ranukumbolo.
              (Note : Bagi pendaki perempuan menstruasi di gunung itu menakutkan begitu juga dengan yang aku rasakan pertama kali tapi don't worry girls. Pastikan kalian membawa pembalut dalam barang bawaan kalian meski itu bukan jadwalnya dan membawa semua pembalut yang telah terpakai sampai kebawah, sampai dibawah di cuci baru di buang ke tempat sampah. Bagi sebagian wanita ketika menstruasi pasti tak mau makan begitu juga denganku tapi kalian harus makan meski sedikit dan memakan makanan yang manis untuk mengembalikan kalori kalian. Dan emosi, wanita yang sedang menstruasi emosinya memang 2x lebih dari biasanya tapi girls kalian tetap bisa mendaki tapi kalian harus menjaga lisan kalian.)

Tanggal 29 Oktober 2013

                 Jam 7 pagi tanpa sarapan kami mulai melanjutkan perjalanan ke Ranupani. Rendi, Mbah dan Aku sampai Ranupani pukul 09.15 WIB. Alhamdullilah kami semua selamat sampai Ranupani. Semoga next time aku bisa menjejakkan kakiku di Mahameru ketika sunrise. Goodbye Mahameru, terima kasih ya Allah atas rahmat dan nikmat yang engkau berikan. Terima kasih kepada semua team kalian luar biasa, tanpa kalian aku bukanlah apa - apa. Mohon maaf apabila ada kata, ucapan, dan tingkah laku yang kurang berkenan. Penulis hanya manusia biasa yang memiliki kekurangan. Akhir kata jangan tinggalkan apa pun kecuali jejak, jangan bunuh apa pun kecuali waktu, jangan mengambil apa pun kecuali gambar. Salam lestari untuk semua kawan pendaki.
Aku menemukan lavender di pinggiran rakum menuju ranupani
Semeru dengan Jongkring Saloka dari kejauhan